26 April 2012

Belajar dari orang-orang kecil


Copied from email received..

Beberapa minggu yang lalu ada berita di Kompas tentang seorang Ibu yang memiliki dua orang anak dan kedua anaknya mengalami kecacatan CP (Cerebral Palsy) yaitu kecacatan yang mengakibatkan terganggunya sistem anggota gerak sehingga anak-anak ini tidak bisa menggerakkan tubuhnya secara baik, perintah otak tidak sampai pada anggota gerak tubuh.
Berita di Kompas ini menggugah hati banyak orang karena seminggu setelah berita ternyata banyak orang yang datang memberikan derma bagi Ibu ini, derma ada yang berupa Televisi, kursi roda, dvd dan juga uang untuk modal usaha Ibu itu, bahkan banyak orang menelpon saya untuk menanyakan kondisi Ibu ini serta sekelompok ibu dari Sunter memberikan uang yang cukup besar kepada Ibu ini untuk modal.
Maka peran dari media adalah sangat penting bagi peningkatan hidup mereka yang mengalami kesulitan dan penderitaan.
Namun sayang yang bisa diwartakan hanya sedikit bahkan sangat sedikit sekali, masih ada orang kecil yang menderita terselip di antara gang-gang sempit di negeri ini.
Saya dalam kesempatan ini tidak akan mewartakan ketidakberdayaan orang yang mengalami penderitaan Namun akan memberikan sebuah gambaran KEKUATAN yang dimiliki oleh mereka yang mengalami kesulitan dan penderitaan.
Beberapa bulan yang lalu, datanglah seorang Ibu dengan anaknya ke tempat belajar kami disekolah bambu.
Ibu ini bersama dengan anaknya yang sudah berumur 13 tahun tetapi belum menikmati bangku sekolah, kondisi anak ini yang menyebabkan ia tidak sekolah.
Anak ini mengalami sakit jantung, dari tubuhnya yang sudah biru dan unjung-ujung jarinya yang sudah membengkak.
Ibu ini mengatakan kalau anaknya ini tidak diterima di sekolah karena sakit, maka ibu ini ingin menitipkan anknya belajar di sekolah bambu.
Kami menerima anak ini dan anak ini kami masukkan dalam kelas satu.
Bayangkan seorang anak berusia 13 tahun belajar bersama anak kelas satu yang berusia 7 th yang masih kecil kecil.
Memang kelas satu adalah kelas yang paling unik karena ada yang berusia 7 tahun tetapi juga ada yang berusia 27 tahun, kelas satu adalah kelas gado-gado. Tetapi di kelas ini malah paling asyik karena disana ada bemacam-macam jenis anak termasuk yang mengalami kecacatan.
Dalam kelas ini ada semangat belajar yang luar biasa, terutama anak yang mengalami sakit jantung ini.
Nama anak ini adalah SAMAN.
Saman ini adalah pribadi yang sungguh luar biasa, ketika saya tanyakan kenapa tidak berobat, anak ini menjawab kalau tidak memiliki biaya.
"Apakat tidak sakit?". tanya saya.
Saman menjawab," tidak, kalau sakit ditahan saja dan Allah akan memberikan kekuatan".
bahkan ibunya pernah bercerita kalau Saman pernah mengatakan kalimat seperti ini," mamak tidak usah sedih, Saman tidak usah berobat karena tidak punya uang, kalau Allah memanggil pasti Saman juga akan mati, kalau tidak saman pasti masih tetapi hidup. Biarin ajalah mak. Saman sudah senang belajar di sekolah bambu".
Ini adalah ungkapan dari seorang anak berusia 13 tahun yang mengalami sakait jantung dan kalau kumat hanya "ngringkuk" sambil "meringis" menahan sakit yang dirasakan.
Namun semangat untuk hidup dan maju sangat kuat dalam diri anak ini.
Saman kalau sudah jam 8 pagi sudah meminta Ibunya untuk mengantar ke sekolah bambu sedangkan jam belajar adalah jam 10.00 pagi, memang rumah Saman lumayan jauh dari sekolah bambu yaitu harus naik mikrolet dan dilanjutkan dengan jalan kaki.
Dan kalau saman "kumat" sakitnya maka Ibunya yang harus menggendong menuju sekolah.
Anak ini tidak pernah mau libur walaupun kumat rasa sakitnya.
Inilah kekuatan yang luar biasa.
Ia mampu bertahan menghadapi kesulitan yang dihadapi dan tidak menyerah untuk bisa belajar seperti teman-temanya.
Ia tidak takut menhadapi hidup ini termasuk kematian.
Ia mengalami kebebasan yang menakjubkan.
Inilah paskah Tuhan,
Yaitu, kekuatan menghadapi kesulitan dan keberanian melangkah maju menyongsong masa depan.
Tak ada kekawatiran disana karena Tuhan yang menjaganya.
Keteladanan yang demikian inilah yang diperlukan dalam dunia yang penuh dengan ketakutan dan kekawatiran ini,
dan keteladanan ini lahir dari seorang anak kecil, miskin dan mengalami penderitaan karena kebocoran pada jantungnya.
Semoga hidup boleh belajar dari anak yang bernama SAMAN ini.
Salam dalam kebersamaan menghadapi hidup yang tidak mudah ini, Tuhan pasti akan memberikan kekuatan kepada kita.

petrusp.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar