Copied from email received..
Beberapa minggu yang lalu ada berita di Kompas
tentang seorang Ibu yang memiliki dua orang anak dan kedua anaknya mengalami
kecacatan CP (Cerebral Palsy) yaitu kecacatan yang mengakibatkan terganggunya
sistem anggota gerak sehingga anak-anak ini tidak bisa menggerakkan tubuhnya
secara baik, perintah otak tidak sampai pada anggota gerak tubuh.
Berita di Kompas ini menggugah hati banyak orang
karena seminggu setelah berita ternyata banyak orang yang datang memberikan
derma bagi Ibu ini, derma ada yang berupa Televisi, kursi roda, dvd dan juga
uang untuk modal usaha Ibu itu, bahkan banyak orang menelpon saya untuk
menanyakan kondisi Ibu ini serta sekelompok ibu dari Sunter memberikan uang
yang cukup besar kepada Ibu ini untuk modal.
Maka peran dari media adalah sangat penting bagi
peningkatan hidup mereka yang mengalami kesulitan dan penderitaan.
Namun sayang yang bisa diwartakan hanya sedikit
bahkan sangat sedikit sekali, masih ada orang kecil yang menderita terselip di
antara gang-gang sempit di negeri ini.
Saya dalam kesempatan ini tidak akan mewartakan
ketidakberdayaan orang yang mengalami penderitaan Namun akan memberikan sebuah
gambaran KEKUATAN yang dimiliki oleh mereka yang mengalami kesulitan dan
penderitaan.
Beberapa bulan yang lalu, datanglah seorang Ibu
dengan anaknya ke tempat belajar kami disekolah bambu.
Ibu ini bersama dengan anaknya yang sudah berumur
13 tahun tetapi belum menikmati bangku sekolah, kondisi anak ini yang
menyebabkan ia tidak sekolah.
Anak ini mengalami sakit jantung, dari tubuhnya yang
sudah biru dan unjung-ujung jarinya yang sudah membengkak.
Ibu ini mengatakan kalau anaknya ini tidak
diterima di sekolah karena sakit, maka ibu ini ingin menitipkan anknya belajar
di sekolah bambu.
Kami menerima anak ini dan anak ini kami masukkan
dalam kelas satu.
Bayangkan seorang anak berusia 13 tahun belajar
bersama anak kelas satu yang berusia 7 th yang masih kecil kecil.
Memang kelas satu adalah kelas yang paling unik
karena ada yang berusia 7 tahun tetapi juga ada yang berusia 27 tahun, kelas satu
adalah kelas gado-gado. Tetapi di kelas ini malah paling asyik karena disana
ada bemacam-macam jenis anak termasuk yang mengalami kecacatan.
Dalam kelas ini ada semangat belajar yang luar
biasa, terutama anak yang mengalami sakit jantung ini.
Nama anak ini adalah SAMAN.
Saman ini adalah pribadi yang sungguh luar biasa,
ketika saya tanyakan kenapa tidak berobat, anak ini menjawab kalau tidak
memiliki biaya.
"Apakat tidak sakit?". tanya saya.
Saman menjawab," tidak, kalau sakit ditahan
saja dan Allah akan memberikan kekuatan".
bahkan ibunya pernah bercerita kalau Saman pernah
mengatakan kalimat seperti ini," mamak tidak usah sedih, Saman tidak usah
berobat karena tidak punya uang, kalau Allah memanggil pasti Saman juga akan
mati, kalau tidak saman pasti masih tetapi hidup. Biarin ajalah mak. Saman
sudah senang belajar di sekolah bambu".
Ini adalah ungkapan dari seorang anak berusia 13
tahun yang mengalami sakait jantung dan kalau kumat hanya "ngringkuk"
sambil "meringis" menahan sakit yang dirasakan.
Namun semangat untuk hidup dan maju sangat kuat
dalam diri anak ini.
Saman kalau sudah jam 8 pagi sudah meminta Ibunya
untuk mengantar ke sekolah bambu sedangkan jam belajar adalah jam 10.00 pagi,
memang rumah Saman lumayan jauh dari sekolah bambu yaitu harus naik mikrolet
dan dilanjutkan dengan jalan kaki.
Dan kalau saman "kumat" sakitnya maka
Ibunya yang harus menggendong menuju sekolah.
Anak ini tidak pernah mau libur walaupun kumat
rasa sakitnya.
Inilah kekuatan yang luar biasa.
Ia mampu bertahan menghadapi kesulitan yang
dihadapi dan tidak menyerah untuk bisa belajar seperti teman-temanya.
Ia tidak takut menhadapi hidup ini termasuk
kematian.
Ia mengalami kebebasan yang menakjubkan.
Inilah paskah Tuhan,
Yaitu, kekuatan menghadapi kesulitan dan
keberanian melangkah maju menyongsong masa depan.
Tak ada kekawatiran disana karena Tuhan yang
menjaganya.
Keteladanan yang demikian inilah yang diperlukan
dalam dunia yang penuh dengan ketakutan dan kekawatiran ini,
dan keteladanan ini lahir dari seorang anak kecil,
miskin dan mengalami penderitaan karena kebocoran pada jantungnya.
Semoga hidup boleh belajar dari anak yang bernama
SAMAN ini.
Salam dalam kebersamaan menghadapi hidup yang
tidak mudah ini, Tuhan pasti akan memberikan kekuatan kepada kita.
petrusp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar