24 April 2012

TULANG RUSUK

copied from email received...


 
Ce : Yang paling kamu cintai di dunia ini siapa ?
Co : Kamu dong !!!
Ce : Menurut kamu, aku ini siapa ?
Co : (berpikir sejenak lalu menatap Ce dengan pasti) Kamu tulang rusukku!!!

Karena Tuhan melihat bahwa Adam kesepian.Saat Adam tidur, Tuhan mengambil
rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa.Semua Pria mencari tulang rusuknya yang
hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di
hati ...

"Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis untuk
sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan
masing-masing dan kepenatan hidup yang ada. Hidup mereka menjadi
membosankan.

Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta
satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi
semakin panas. Pada suatu hari pada akhir sebuah pertengkaran Ce lari keluar
rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak "Kamu nggak cinta lagi
sama aku!". Co sangat membenci ketidak dewasaan Ce dan secara spontan balik
berteriak "Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku
!!!"

Tiba-tiba Ce menjadi terdiam dan berdiri terpaku untuk beberapa saat. Co
menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan, tetapi seperti air yang telah
tertumpah tidak mungkin untuk diambil kembali Dengan berlinang air mata, Ce
kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah.
"Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah
dan mencari pasangan sejati masing-masing.

Lima tahun berlalu. Co tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan
kehidupan Ce. Ce pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali. Dia pernah
menikah dengan seorang asing dan bercerai. Co agak kecewa bahwa Ce tidak
menunggunya kembali. Dan di tengah malam yang sunyi dia meminum kopinya dan
merasakan sakit di hatinya. Tetapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia
merindukan Ce.

Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat dimana
banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah
dinding pembatas.

Co : Apa kabar ?
Ce : Baik ... apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang ?
Co : Belum.
Ce : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut. Aku akan kembali 2
minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita,
tidak ada yang berubah.Ce tersenyum manis, lalu berlalu. "Good bye"

..." Satu minggu kemudian ternyata Ce adalah satu korban Menara WTC....

Malam itu, sekali lagi, Co mereguk kopinya dan kembali merasakan Sakit
dihatinya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Ce, Tulang
rusuknya sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan. "Kita melampiaskan
99% kemarahan kita justru kepada orang yang paling kita cintai..."

Dan akibatnya adalah fatal. Seringkali penyesalan itu datang belakangan,
setelah kita menyadari akibat dari kesalahan kita, namun semua sudah
terlambat....

Karena itu jagalah dan sayangilah orang yang kau cintai dengan segenap
hatimu...,Sebelum kau mengucapkan sesuatu berpikirlah dulu, apakah kata-kata
yang kau ucapkan akan menyakiti orang yang kau cintai?? Kalo iya sebaiknya
jangan kau ucapkan. karena akan semakin besar resiko kau kehilangan orang
yang kau cintai. Jadi berpikirlah dahulu, apakah kata-kata yang akan kau
ucapkan sebanding dengan akibat yang akan kau terima??"

God Bless U........


Betapa benarnya kalimat yang saya Bold diatas,bukan...? tidak perlu malu,
karena itu memang manusiawi, maksudnya itu memang naluri dasar manusia untuk
mau menang sendiri dan selalu mencari kambing hitam untuk kesalahan/ketidak
beruntungan/kegagalan yang dialami, dan celakanya, pasangan kita adalah
orang yang terdekat dalam 'jarak tembak' kita, akhirnya jadilah dia sasaran
kemarahan kita... (sebab sasaran yang lain diluar 'jarak tembak' karena
banyak hal, karena ketidak mampuan, karena ketidak berdayaan, dan yang
paling sering adalah karena kepengecutan kita...)

Perbaikilah, cintailah dan perlakukanlah pasangan anda dengan lebih baik
mulai sekarang....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar